Popular Posts
-
CIREBON : Sebanyak 20 rumpon atau bagang kerang mulai ditanam oleh nelayan Kota Cirebon di sepanjang pesisir pantai Cirebon. Mereka mulai me...
-
CIREBON : Pasokan bahan baku yang kurang dan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar masih menjadi kendala utama ekportir ikan asal Kota Cireb...
-
Melintasi jalan raya pantura, tepatnya di sepanjang jalan by pass antara Plumbon --Plered Kabupaten Cirebon, di kanan dan kiri jalan sejumla...
-
Bandung – Membuka web site dengan alamat www.artav-antivirus.com, sama sekali tidak ada informasi jelas siapa pembuatnya. Hanya sebuah tulis...
-
Grung...grung..., Suara dari sebuah model pesawat heli yang sedang bersiap-siap di tengah landasan pacu bandara Penggung atau kini bernama C...
Thursday, October 15, 2009
Sandal Karet dari Plered dan Plumbon, Cirebon
Melintasi jalan raya pantura, tepatnya di sepanjang jalan by pass antara Plumbon --Plered Kabupaten Cirebon, di kanan dan kiri jalan sejumlah rumah toko (ruko) nampak tumpukan sandal busa (spon) warna-warni yang menggunung.
Sandal ditata tak beraturan dengan dibungkus plastik bening. Setiap bungkus berisi satu kodi pasang sandal.
Sementara sejumlah pekerja sedang memasukan sandal warna-warni berbagai ukuran dalam mobil box, siap untuk dikirim keluar Cirebon.
Plumbon dan Plered, sudah dikenal sebagai salah satu lokasi atau sentra produksi sandal. Meski bahan baku didapat dari luar daerah tersebut yaitu dari Tasik dan Tanggerang, namun diyakini warga setempat, produksi sandal terbesar berasal dari Cirebon.
Ada berbagai jenis sandal yang diproduksi, mulai dari sandal hotel,sandal mainan anak-anak, hingga sandal kulit.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemkab Cirebon, industri sandal busa dan karet tersebut berkembang di Desa Kebarepan Kecamatan Plumbon dan Desa Panembahan Kecamatan Plered. Saat ini tercatat 200 unit usaha yang menyerap 2.000 lebih tenaga kerja Wawan Ermawan, salah seorang warga Plumbon yang masih tetap bertahan
dengan usahanya membuat sandal.
Dengan merek “Zebra Mandiri”, usaha rumahannya di Jl. Raya Kebarepan, Plumbon, dia dan istrinya May Hasanah sejak tahun 2000 mulai menggeluti usaha pembuatan sandal busa.
Rumahnya tidak terlalu besar, namun belasan pekerja kebanyakan ibu-ibu warga sekitar atau tetangga rumahnya nampak tekun sedang membuat sandal. Ada yang sedang mencetak, menggunting, mengelem dan membuat pola.
Saat ini sudah banyak langganan hotel atau dinas-dinas yang memesan sandal buatan mereka untuk souvenir bagi tamu atau pejabat yang berkunjung ke Cirebon.
“Alhamdulillah saya masih bisa bertahan dengan usaha sandal ini,” kata
May Hasanah.
Ucapan yang terkesan khawatir tersebut bisa dimaklumi, karena di sejak dia memulai usaha pembuatan sandal, sudah beberapa rekan sejawat yang bangkrut dan berpindah usaha lain.
“Ketekunan dan inovasi kuncinya,” tegas May Hasanah.
Menurut dia, usaha pembuatan sandal secara tradisional harus bisa bersaing dengan usaha serupa dengan skala pabrikan serta sandal impor asal China.
Cara tetap bisa bertahan di pasar, banyak inovasi yang dilakukannya.
Diantaranya menerima pembuatan sandal yang bisa dituliskan sebuah nama pemiliknya dari bahan karet.
“Sandal nama kini sedang tren, pesan satu pasang pun bisa kami layani,” katanya.
Wawan dan May Hasanah bisa memproduksi sandal berbagai jenis dan ukuran sebanyak 500 pasang setiap harinya.
Produksinya bertambah dua kali lipat saat menjelang Lebaran kemarin. Keuntungan lumayan pun berhasil didapat.
Sejumlah hotel di wilayah Cirebon yang mempercayakan pembuatan sandal hotel kepada mereka a.l. Hotel Zamrud dan Hotel Grage Sangkan Kuningan.
Kini setelah hampir sepuluh tahun menggeluti usaha pembuatan sandal, Wawan dan May Hasanah selalu diberikan kepercayaan oleh Pemkab Cirebon untuk ikut berpameran dalam berbagai event pameran lokal dan nasional.
Ketika ditanay apakah ada rencana untuk ekspor? mereka menyatakan masih ingin memenuhi pasar lokal saja.
Mereka masih enggan untuk ekspor sandal. Penyebabnya, mereka pernah ditipu oleh eksportir asal Nigeria.
“Dulu pernah dipesan orang Nigeria, tapi setelah barang dikirim pembayarannya sulit. Banyak alasan, mulai dari ukuran salah, warna tidak pas dan lain-lain. Sekarang kapok, Cukup main di pasar lokal saja.”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
minta alamat lengkap dong
ReplyDeletesama email .
bisa minta alamat lkpnya bos klo perlu pricelist nya
ReplyDeletepasss banget nih infnya..
ReplyDeletePerkenalkan Saya Adi Nugraha , dari PT. Hau Chai (dulunya PT. Sponindo Makmur) di Tangerang.
PT. Hau Chai adalah salah satu pelopor pabrik sponge (spons EVA) di Indonesia yang diaplikaskan untuk spon bra, mainan anak - anak, Jaket pelampung, pelampung lingkaran atau tapal kuda, sadel sepeda , karpet, matrass olahraga, matras puzzle, sandal pantai, sandal hotel, dalam dunia fashion, dan produk kebutuhan sehari hari lainnya yang berbahan sponge/EVA.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, menjadikan PT. Hau Chai sangat siap untuk menjadi mitra kerja bisnis Anda.
Untuk info mengenai perusahaan, produk atau kunjungan langsung ke pabrik , silahkan menghubungi Saya di
Pin bb ny pak
ReplyDeletebapak produksi sandal jepit merek ardilles juga pak
ReplyDeleteada matras size 200x120cm tebal 5mm ga pak?
ReplyDeleteMinta alamat sama price list
ReplyDeleteMinta alamat no wa
ReplyDelete