Popular Posts

Thursday, October 15, 2009

Ekspor Ikan Jabar Hingga Agustus 2009, Capai 13,94 Juta US$

CIREBON : Volume ekspor hasil perikanan dari Jawa Barat tahun ini dipastikan jauh lebih besar dari pada total ekspor tahun 2008.
Menurut data yang diperoleh dari Balai Pembinaan dan Pengujian MutuHasil Perikanan (BPMHP) Jabar yang berkedudukan di Kota Cirebon, nilai ekspor pada tahun 2008 mencapai 5.934.38 ton. Sementara ekspor yang tercatat hingga Agustus 2009 sudah mencapai 6.168,72 ton.
Kepala BPPMHP Adang Sumarno menyebutkan perusahaan eksportir ikan tersebut berasal dari Cirebon, Purwakarta, Indramayu, Bogor dan Karawang.
“Tercatat sebanyak 363 sertifikat ekspor yang dikeluarkan oleh BPPMHP di Cirebon,” katanya kemarin.
Berdasarkan catatan tersebut, meski volume mengalami peningkatan atau lebih besar dari tahun lalu, namun nilai hasil perikanan yang diekspor masih kalah dibanding tahun 2008.
Ekspor ikan selama tahun 2008 mencapai 16.607.270 US$ sementara ekspor hasil perikanan Jabar melalui BPPMHP Cirebon tahun ini (hingga Agustus) baru mencapai 13.940.051 US$.
Perbedaan harga tersebut disebabkan karena kurs dolar AS yang selalu berubah-ubah serta tergantung dari jenis komoditi yang diekspor.
Pada tahun ini, ekspor hasil perikanan lebih banyak didominasi oleh jenis ikan beku sementara ekspor rajungan atau udang jumlahnya tidak terlalu besar. Hal itu disebabkan eksportir rajungan atau kepiting soka terimbas krisis ekonomi yang terjadi di Amerika.
Ekspor jenis rajungan kaleng atau kepiting soka beku hanya ditujukan kepada Amerika. Eksportir berasal dari Kabupaten Bogor, Purwakarta dan Indramayu dengan total volume ekspor mencapai 842,36 ton.
Sementara ekspor ikan lainnya yakni berbagai jenis ikan seperti layur, kambing-kambing serta cumi, kerang,udang dan paha kodok. Negara tujuan ekspor masih didominasi Jepang, Korea dan China serta sebagian Vietnam dan Belgia.
“Dari data sementara hingga Agustus menunjukan adanya peningkatan volume ekspor ikan. Diawal tahun memang ada beberapa kendala seperti krisis di Amerika dan ketatnya perijinan. Namun pertengahan tahun bisa diatasi,” kata Adang.
Sementara itu hasil produksi tangkapan ikan laut oleh nelayan Kota Cirebon hingga akhir September mencapai 1.766,1 ton.
Kasie Perikanan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan (DKP3) Kota Cirebon Dedi Supriadi mengatakan hasil tangkapan ikan dari nelayan Kota Cirbeon tidak seluruhnya dipasok untuk keperluan ekspor.
“Di Kota Cirebon hanya ada tiga perusahaan perikanan yang rutin ekspor, tetapi untuk jenis ikan tertentu, seperti rajungan, ikan layur, kambing-kambing dll,” katanya.
Dia menambahkan ekspor perikanan dari ketiga perusahaan tersebut masih aman dan berlangsung relative lancer meski sempat terganggu saat
Amerika menolak ekspor rajungan karena daya beli Negara itu turun.
“Saat ini ekspor ikan sudah normal lagi, termasuk ekspor rajungan kaleng dari Cirebon untuk tujuan Amerika,” tambah Dedi.

No comments:

Post a Comment