Popular Posts

Tuesday, January 20, 2009

Turunnya BBM dan Listrik tak Pengaruhi Industri Rotan

CIREBON : Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) per tanggal 15Januari lalu yang diikuti turunnya harga listrik oleh PLN ternyatamasih belum memberikan dampaksignifikan bagi industri rotan diCirebon.

Suhermanto, seorang pemilik pabrik rotan HSDS Rotan di TegalwangiKabupaten Cirebon mengatakan turunnya harga BBM atau pun listrik tetaptidak memberikan perubahan pada biaya produksi rotan karena ternyataturunnya harga BBM tidak diikuti dengan kebijakan turunnya hargaangkutan peti kemas.

"Tetap tidak ada perubahan di biaya produksi, harus ada tekananpemerintah ke semua sektor terutama angkutan peti kemas," katanya.

Dia bergarap pemerintah melanjutkan kebijakan penurunan sejumlah hargadengan mengeluarkan kebijakan lain dibidang keuangan dan harus tepatsasaran.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Badrudin, anggota AsosiasiMasyarakat Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI). Menurut Dia produksirotan sama sekali tidak trpengaruh oleh kebijakan sektor dalam negeritermasuk kebijakan penurunan harga BBM atau tarif angkutan danlistrik.

"Rotan sangat terpengaruh dengan kondisi global, hanya sedikit sajapengaruh atas turunnya harga BBM untuk sektor angkutan," katanya.

Meski demikian dia bersyukur dengan turunnya harga BBM paling tidakakan brpengaruh trhadap daya beli masyarakjat dalam negeri terhadapfurniture khusus rotan.

Dia menambahkan perlu kebijakan yang lebih bagi industri rotan danbukan lain adalah kebijakan yang terkait dengan ketersediaan bahanbaku rotan.

Sebab, kata Badrudin, awal tahun 2009 ini ternyata sudah ada beberapaperusahaan di Cirebon yang mulai mendapatkan order dari Amerikasetelah beberapa saat lalu order sama sekali terhenti.

"Namun order yang masuk jumlahnya masih kecil dan itupun dengan hargalama. Buyer tidak mau jika harganya dinaikan. Alasannya saat ini nilai rupiah sedang turun," katanya.

Menurut Badrudin, kondisi tersebut membuat para pengusaha rotan yangselama ini tergantung dengan pasar Amerika mulai bisa tersenyum karenakontrak sudah mulai didapat.

"Disini ada sekitar 50 perusahaan yang pasarnya tergantung Amerika.Meski harganya tidak naik namun kontrak rata-rata satu tahun kedepan,"katanya.

Sementara itu Manager PT PLN APJ Cirebon Mat Dahlan Alam mengatakanturunnya tarif listrik untuk industri di wilayah Cirebon paling banyakakan dirasakan oleh usaha industri rotan dan pabrik pengolahan ikan.

"Saya kira turunnya tarif ini akan mengurangi biaya produksi pabrikrotan. PLN ssendiri dalam waktu dekat akan menyosialisasikan turunnyatarif listrik industri ini kepada pengusaha rotan di Cirebon,"katanya.

Dahlan mengatakan dengan turunnya tarif tersebut ada pabrik rotan menambah jam operasionalnya sehingga pasokan daya listrikdiperkirakan akan naik. Namun dia menegaskan ketersediaan daya listrikdi wilayah Cirebon dan sekitarnya akan tercukupi meski kondisi dayasaat ini hanya pas-pasan.
"Kami menjamin bisa memasok daya listrik ke pabrik saat daya maksimalterjadi,"

No comments:

Post a Comment